Tanjungpinang, Sebuah kapal Layar Motor (KLM) Sunly Jaya Mandiri tujuan Pekanbaru (Riau), yang di Nahkodai Kapten Syahrul milik Acin mengangkut puluhan kasur spring bed bekas
(Ex Singapure), di pelabuhan pelantar II kota Tanjungpinang
(kepri) . Minggu (16/3/25)
Diduga puluhan kasur bekas tersebut diangkut atau di manuver pakai surat 02 abal -abal yang diangkut dari pelabuhan ASDP Roro telaga punggur Batam (FTZ 02) ke pelabuhan ASDP Roro Tanjung Uban, Bintan Utara.
Selain kasur bekas, kapal tersebut juga membawa puluhan ban truk dan juga barang lainnya yang tak jelas asal rimbanya.
Menurut keterangan Syahrul selaku kapten yang menakhodai KLM Sunly Jaya Mandiri saat dijumpai di lokasi membenarkan bahwa, puluhan kasur bekas dan ratusan ban truk dititip dikapal ini, untuk dibawa ke pekanbaru.
“Ada lebih kurang 70 unit kasur seken dan lebih kurang ratusan lebih ban, tujuan ke pekanbaru” ucap Syahrul.
Namun Syahrul lebih banyak bungkam ketika ditanya siapa pemilik kasur seken dan ban truk tersebut.
“Yang jelas barang kami bawa dari pinang, Kasur seken hanya orang kirim” tutur Syahrul, senada menyebutkan nama Acin selalu pemilik Kapal yang ia Nakhodai.
Lantas, Acin yang mengaku pemilik kapal menyebutkan, bahwa barang tersebut milik orang yang dititip ke kapalnya..
“Saya hanya jasa angkut, yang pemilik ban itu Andi”ucapnya.
Akibat dari pada itu, negara pastinya dirugikan, dengan gamblangnya peredaran barang seken impor yang masuk dan terus menghantui produk lokal “Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Pastinya dengan kurangnya pengawasan dari Institusi penegak hukum yang seolah selalu membiarkan terhadap barang yang impor limbah tersebut, perusahaan lokal yang memproduksi kebutuhan dalam negeri berakibat gulung tikar.
Diketahui, manfaat TKDN, yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri.
Untuk Meningkatkan daya saing industri dalam negeri dan
Membuka peluang lapangan kerja serta Mengurangi ketergantungan pada impor.
Meningkatkan nilai tambah produk nasional.
Hingga berita ini diturunkan, institusi terkait, belum belum berhasil dikonfirmasi. (Zen/tim)